Sunday, July 18, 2010

dia dan hidung mancungnya. aku dan hidungku yang mimisan.

Yuhuuuu..
Karena desakan para pemabaca, akhirnya aku memutuskan buat nulis lagi (padahal cuma peak dan farra yang udah buka blog ku). Oke, aku bingung nih sebenernya mau nulis apa, karna emang belum ada yang mau aku ceritain. Pada dasarnya sih kalo ditelusuri dengan seksama, gak ada yang menarik dari idupku. Gitu gituuuuuu mulu. Apalagi liburan ini. Bangun tidur, twitteran, makan, smsan sama pacar, tidur siang, twitteran, mandi (fyi, selama liburan mandiku sering banget dijamak sehari sekali), makan malem, tidur. Begitulah. Sungguh miris kehidupanku. Mentok-mentok kalo ada kerjaan, itu cuma 5 hari dalam sebulan. Selanjutnya, kembali ke keseharianku yang membosankan.

Okay, lupakan tentang keseharianku yang membosankan itu. Eh tapi bytheway, ada beberapa unsur yang membuatku bisa bertahan hidup atas himpitan ekonomi, eh maksudku atas tekanan rutinitas-super-membosankanku. Dan salah satu yang membuatku bertahan selain teman temanku adalaaaaahhhh... Jeng jeng jeng jeeeeeeeeng........ pacarku. (Oh, kenapa? Garing ya? Maaf)
Yaa aku emang belum lama jalanin hubungan sama pacarku. Jadi inget kata managerku, "jangan ngaku pacaran kalo belum 1 tahun" hahaha. Jadi mendingan kita sebut ini dengan masa penjajakan. Jadi, cowok-yang-sedang-menjalani-masa-penjajakan-sama-aku ini... Eh, tunggu. Kayaknya kepanjangan ya kalo kita sebut dia cowok-yang-sedang-menjalani-masa-penjajakan-sama-aku.
Oke, kita sebut dia Si Ganteng. Yak, dialah cowok yang dikutuk Tuhan untuk ketemu makhluk aneh kaya aku hahaha. Pertemuan yang gak sengaja dan gak disangka. Dimulai dari aku jaga stand di satu acara pameran. Ada temenku dateng, bawa temennya. Dialah Si Ganteng.

Klasik.

Awalnya sih aku diem diem aja. Abis dia juga sok cool gitu. Padahal dalem hati sih ketar ketir ga karuan deh aku (kalo ekspresiku waktu itu bisa diilustrasiin, yaah kaya tokoh di komik yang mukanya udah keringetan segede-gede jagung, dan mimisan. Cukup mejijikkan untuk benar-benar diilustrasiin. Please jangan dibayangin. Kalo dibayangin niscaya kalian bakal gak nerusin baca blog ini gara-gara pingsan kejijikan). Lupain tentang muka burukku. Temenku yang bawa Si Ganteng, Mas Dhika namanya. Jujur aja, aku waktu itu gak mau terlalu gimana-gimana. Karna aku sadar "oh Tuhan, ada ya ciptaanMu yang seindah ini. Idungnya Tuhaaaaan, idungnyaaaaa! Gak kuku aku liatnya. Tapi Tuhan, aku gak mau ah terlalu ngarep kok. Tapi kan..... Hah? Kenapa Tuhan? Siapa gue? Uhh, iya iyaaaaa. Aku gak jadi naksir dehhhh.." Itu sedikit cuplikan percakapan batinku sama Tuhan. Beberapa menit berlalu, akupun kebelet pipis. Gak tau kebetulan, atau udah takdirnya nih ya, Si Ganteng dan Mas Dhika nawarin bareng ke toilet. Wohoow, macan laper kok disuguh daging. Ya jelas langsung digaplok lah! Hahaha. On the way ke toilet, akhirnya aku udah gak tahan. Bukan gak tahan sama pipisnya terus aku pipis sambil jalan sembari perjalanan menuju toilet ya (najis banget bayanginnya). Tapi gak tahan sama keberadaan Si Ganteng. Dengan segenap keberanian dari lubuk hatiku yang terdalam, akhirnya aku bisikin Mas Dhika.

Aku: "Mas, itu temenmu ya? Kok ganteng? Kenaliiiiiinnnnnnnn.." (Lagi lagi aku mimisan)

Mas Dhika: "Tenan yo?"

Aku: "Eh eh ojo mas, ojo. Rasido. Asemik! Isin le aku mas. Sesuk wae."

Mas Dhika "Rez, ki kenalke sik.."

Aku: (Diem. Mlongo. Malu. Pengen tampar Mas Dhika)

Si Ganteng: "Hai. Rezca."

Oohh Tuhaaaaaann, jantungku! Jantungku! Panggil ambulans! Lebay.

Aku: "Eh, hai Rezca apa kabar? Vania."

Oke, dan aku resmi mimisan sampe idungku copot.

Hari itu rasanya aku kayak makan donat banyaaaak banget. Seneng. Tapi lagi-lagi aku gak mau terlalu ngarep. Sekitar semingguan abis kejadian itu, ada acara makan-makan. Aku dijemput sama Mas Dhika. "Rezca mana mas? Eh nanyain aku gak dia? Hahaha." Aku mulai gila dan ke pede an. "Ya sana kamu sms aja nih pake hp ku". Setelah aku rayu, akhirnya Mas Dhika sms Rezca. Hehe. Iseng, aku ngajakin Mas Dhika nonton dan inisiatif ngajakin Rezca juga. And you know what, dia mau! Oh Tuhan, bunuh saja aku daripada harus mengeluarkan darah dari hidungku lebih banyak lagi!
Singkat cerita, aku udah di dalem studio XXI sama Rezca, Mas Dhika, Mas Gifri. Filmya Wolfman waktu itu. Entah gimana cerita di film itu, yang pasti aku deg-degan dan speechless. Di tengah film, tanganku dipegang. Ya ampun. Aku mau mati. Aku mau mati. Aku mau mati. Aku tiba tiba jadi gagu. Selesai nonton, dia anter aku pulang. Aku pamit. Sebelum buka pintu mobil.... cups! Nice :)

"Udah tidur? Aku baru sampe rumah" YESSSS! Dia sms aku! Sms itupun berlanjut ke hari hari selanjutnya. Sampe akhirnya dia bilang "I love you" dan aku bilang "I love you more" :)

No comments:

Post a Comment